|
budidaya jeruk atifis pertanian organik |
Pemeliharaan Tanaman
Penyulaman
Dilakukan pada tanaman yang tidak tumbuh.
Penyiangan
Gulma dibersihkan sesuai dengan frekuensi pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga dilakukan penyiangan.
Pembubunan
Jika ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan apakah ada tanah di sekitar perakaran yang tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan jika pangkal akar sudah mulai terlihat.
Pemupukan
Pemberian jenis pupuk dan dosis (gram/tanaman) setelah penanaman adalah sebagai berikut :
1 bulan : Urea=100; ZA=200; TSP=25; ZK=100; Dolomit=20; P.kandang=20 kg/tan.
2 bulan : Urea=200; ZA=400; TSP=50; ZK=200; Dolomit=40; P.kandang=40 kg/tan.
3 bulan : Urea=300; ZA=600; TSP=75; ZK=300; Dolomit=60; P.kandang=60 kg/tan.
4 bulan : Urea=400; ZA=800; TSP=100; ZK=400; Dolomit=80; P.kandang=80 kg/tan.
5 bulan : Urea=500; ZA=1000; TSP=125; ZK=500; Dolomit=100; P.kandang=100 kg/tan.
6 bulan : Urea=600; ZA=1200; TSP=150; ZK=600; Dolomit=120; P.kandang=120 kg/tan.
7 bulan : Urea=700; ZA=1400; TSP=175; ZK=700; Dolomit=140; P.kandang=140 kg/tan.;
8 bulan : Urea=800; ZA=1600; TSP=200; ZK=800; Dolomit=160; P.kandang=160 kg/tan.
>8 bulan: Urea >1000; ZA=2000; TSP=200; ZK=800; Dolomit=200; P.kandang=200 kg/tan.
Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk kanopi pohon dan menghilangkan cabang yang sakit, kering dan tidak produktif/tidak diinginkan. Dari tunas mulai tumbuh 3-4 tunas memungkinkan seragam pada jarak yang nantinya akan membentuk kanopi pohon. Dalam pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang memiliki ranting atau kelipatannya 3-4.
Bekas luka pangkasan ditutup dengan fungisida atau lilin untuk mencegah penyakit. Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke dalam Klorox/alkohol. Ranting yang sakit dibakar atau dikubur dalam tanah.
Pengairan Dan Penyiraman
penyiraman jangan menggenangi batang akar. Tanaman diairi sedikitnya satu kali dalam seminggu pada musim kemarau. Jika air kurang tersedia, tanah di sekitar tanaman digemburkan dan ditutup dengan mulsa.
Penjarangan Buah
ketika pohon-pohon jeruk berbuah, penjarangan harus dilakukan agar pohon mampu mendukung berat pertumbuhan agar kualitas buah tetap terjaga. Buah dibuang meliputi buah yang sakit, yang tidak terkena sinar matahari dan buah kelebihan dalam satu tangkai. Buang buah pada akhir kelompok buah dalam tangkai utama dan hanya menyisakan 2-3 buah.
Hama dan Penyakit
Hama tanaman jeruk antara lain :
Kutu loncat (Diaphorina citri)
Serangan pada tangkai, kuncup daun, tunas, dan daun muda. Gejala penyerangan adanya tunas keriting, tanaman mati. Pengendalian dengan menggunakan insektisida bahan aktif dimethoate (Roxion 40 EC, Rogor 40 EC), Monocrotophos (Azodrin 60 WSC) dan endosulfan (Thiodan 3G, 35 EC dan Dekasulfan 350 EC). Penyemprotan dilakukan menjelang dan saat bertunas, selain itu buang bagian yang terserang.
Kutu daun (Toxoptera citridus aurantii, Aphis gossypii)
Serangan terjadi pada tunas muda dan bunga. Gejala penyerangan seperti daun menggulung dan membekas sampai daun dewasa. Pengendalian dengan menggunakan insektisida dengan bahan aktif Methidathion (Supracide 40 EC), Dimethoate (Perfecthion, Rogor 40 EC, Cygon), Diazinon (Basudin 60 EC), Phosphamidon (Dimecron 50SCW), dan Malathion (Gisonthion 50 EC).
Ulat peliang daun (Phyllocnistis citrella)
Menyerang daun muda. gejala penyerangan terlihat adanya alur melingkar transparan atau keperakan, tunas/ daun muda mengkerut, menggulung, dan rontok. Pengendalian dengan cara menyemprotkan insektisida dengan bahan aktif Methidathion (Supracide 40 EC, Basudin 60 EC), Malathion (Gisonthion 50 EC, 50 WP), Diazinon Basazinon 45/30 EC). Kemudian daun dipetik dan dibenamkan dalam tanah.
Penyakit Tanaman Jeruk
Embun Tepung
Disebabkan oleh jamur Odidium tingitanium, yang menyerang daun dan tangkai muda. Gejala serangan seperti tepung berwarna putih pada daun dan tangkai muda. Pengendalian menggunakan fungisida Pyrazophos (Afugan) dan Bupirimate (Nimrot 25 EC).
Kudis
Disebabkan oleh jamur Sphaceloma fawcetti , menyerang bagian daun, tangkai atau buah. Gejala serangan ditunjukkan dengan adanya bercak kecil jernih yang berubah menjadi gabus berwarna kuning atau oranye. Pengendalian dengan pemangkasan teratur, dan penyemprotan fungisida Dithiocarbamate / Benomyl (Benlate).
Busuk Buah
Disebabkan oleh jamur Penicillium spp., Phytophtora citriphora, Botryodiplodia theobromae. Jamur ini menyerang buah yang ditandai adanya tepung-tepung padat berwarna hijau kebiruan pada permukaan kulit buah jeruk. Pengendaliannya dengan menghindari kerusakan mekanis, celupkan buah ke dalam air panas/ fungisida benomyl, pelilinan buah dan pemangkasan bagian bawah pohon.
Buah Gugur Prematur
Disebabkan oleh jamur Fusarium sp. , Colletotrichum sp., Alternaria sp., yang menyerang buah dan bunga dengan gejala gugurnya buah pada dua sampai empat minggu sebelum panen. Pengendaliannya dengan menggunakan Fungisida Benomyl (Benlate) atau Caprafol.
Panen
Ciri dan Umur Panen dan cara panen
Buah jeruk dipanen saat masak optimal, sekitar 8 bulan dari berbunga. Karakter buah siap panen buah saat ditekan dengan ibu jari dan jari telunjuk tidak merasa sulit, kulit kekuningan, kadar sari buah mencapai sekitar 35-40%.
Lakukan panen saat cuaca cerah, gunakan tangga kaki empat untuk mencapai buah yang tinggi, tangkai buah dipotong dengan gunting pemangkasan, masukkan ke dalam keranjang ditutup dengan kantong plastik. Rata-rata, setiap pohon dapat menghasilkan 300-400 buah per tahun, kadang-kadang sampai 500 buah per tahun.
Halaman Sebelumnya....