Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan tanaman hortikultura musiman yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Namun pada saat-saat tertentu sering mengalami banjir produksi sehingga harganya anjlok. Diperparah lagi dengan kebijakan impor yang diterapkan pemerintah yang seringkali memperparah kejatuhan harga bawang merah di pasaran.
Untuk menghindari fluktuasi harga yang sangat merugikan petani, perlu upaya untuk melakukan budidaya bawang merah diluar musim. Seiring dengan pembatasan kegiatan budidaya di musim-musim puncak.
Varietas unggul yang berkembang di indonesia :
- Bawang merah bima brebes
- Bawang merah sumenep
- Bawang merah ampenan
- Bawang merah medan
- Bawang merah australi
- Bawang merah bangkok.
- Bawang merah filipina
Syarat tumbuh bawang merah sangat dipengaruhi oleh:
Iklim
- Membutuhkan tempat yang beriklim kering dengan suhu yang cukup panas 25-300C, jika ditanam didaerah dingin hasilnya tidak maksimal, curah hujan yang dibutuhkan 300-1.500 mm/th
Kedaan tanah yang baik dilihat dari 3 sifat:
- Sifat fisika
- Sifat kimia
- Sifat biologi
Mengolah tanah
pengolahan tanah dilakukan 2x
pengolahan tanah dilakukan 3 minggu sebelum masa tanam
7 hari pertama bajak atau cangkul dengan kedalaman 20-35cm
pengolahan yang kedua setelah 7 hari pertama dibajak atau dicangkul kembali
Buatlah bedengan
7 hari kedua bedengan dicangkul tipis-tipis untuk lebih mengemburkan tanah lakukan pemupukan dasar dengan pupuk kandang atau kompos
lakukan pengapuran jika diperlukan (untuk menaikan PH) 7 hari ketika lahan siap untuk ditanami